AsbabunNuzul Surat Al-Kautsar. Dikutip dari buku Bunda Saya Anak Shalih (Ahsani) (2020) surat Al-Kautsar merupakan surat yang terdiri dari tiga ayat. Surat ini sendiri di turunkan sesudah surat Al-Adiyat. Nama surat Al-Kautsar diambil dari kata al-kautsar pada ayat pertama yang artinya adalah banyak. 0% found this document useful 0 votes146 views5 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes146 views5 pagesAsbabun Nuzul Surat Al QalamJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
SurahAL-Qalam 68:10-13. Terjemahan, Tafsir & Asbabun Nuzul. سُوۡرَةُ القَلَم وَلَا تُطِعۡ كُلَّ حَلَّافٍ۬ مَّهِينٍ (١٠) هَمَّازٍ۬ مَّشَّآءِۭ بِنَمِيمٍ۬ (١١) مَّنَّاعٍ۬ لِّلۡخَيۡرِ مُعۡتَدٍ أَثِي
68. QS. Al-Qalam Pena 52 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ نٓ‌ ۚ وَالۡقَلَمِ وَمَا يَسۡطُرُوۡنَۙ Nuun; walqalami wa maa yasturuun 1. Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, مَاۤ اَنۡتَ بِـنِعۡمَةِ رَبِّكَ بِمَجۡنُوۡنٍ‌ۚ Maa anta bini'mati Rabbika bimajnuun 2. dengan karunia Tuhanmu engkau Muhammad bukanlah orang gila. وَاِنَّ لَڪَ لَاَجۡرًا غَيۡرَ مَمۡنُوۡنٍ‌ۚ Wa inna laka la ajran ghaira mamnuun 3. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيۡمٍ Wa innaka la'alaa khuluqin 'aziim 4. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. فَسَتُبۡصِرُ وَيُبۡصِرُوۡنَۙ Fasatubsiru wa yubsiruun 5. Maka kelak engkau akan melihat dan mereka orang-orang kafir pun akan melihat, بِاَيِّٮكُمُ الۡمَفۡتُوۡنُ Bi ayyikumul maftuun 6. siapa di antara kamu yang gila? اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ ۖ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ Innaa Rabbaka Huwa a'lamu biman dalla 'an sabiilihii wa Huwa a'lamu bilmuhtadiin 7. Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk. فَلَا تُطِعِ الۡمُكَذِّبِيۡنَ Falaa tuti'il mukazzibiin 8. Maka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. وَدُّوۡا لَوۡ تُدۡهِنُ فَيُدۡهِنُوۡنَ Wadduu law tudhinu fa-yudhinuun 9. Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak pula. وَلَا تُطِعۡ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيۡنٍۙ Wa laa tuti' kulla hallaa fim mahiin 10. Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۢ بِنَمِيۡمٍۙ‏ Hammaazim mash shaaa'im binamiim 11. suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah, مَّنَّاعٍ لِّلۡخَيۡرِ مُعۡتَدٍ اَثِيۡمٍۙ‏ Mannaa'il lilkhairi mu'tadin asiim 12. yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa, عُتُلٍّ ۢ بَعۡدَ ذٰلِكَ زَنِيۡمٍۙ 'Utullim ba'da zaalika zaniim 13. yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya, اَنۡ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيۡنَؕ‏ An kaana zaa maalinw-wa baniin 14. karena dia kaya dan banyak anak. اِذَا تُتۡلٰى عَلَيۡهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيۡرُ الۡاَوَّلِيۡنَ Izaa tutlaa 'alaihi aayaatunaa qoola asaatiirul awwaliin 15. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, "Ini adalah dongeng-dongeng orang dahulu." سَنَسِمُهٗ عَلَى الۡخُـرۡطُوۡمِ‏ Sanasimuhuu 'alal khurtuum 16. Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalainya. اِنَّا بَلَوۡنٰهُمۡ كَمَا بَلَوۡنَاۤ اَصۡحٰبَ الۡجَـنَّةِ‌ ۚ اِذۡ اَقۡسَمُوۡا لَيَصۡرِمُنَّهَا مُصۡبِحِيۡنَۙ Innaa balawnaahum kamaa balawnaaa As-haabal jannati iz 'aqsamuu la-yasri munnahaa musbihiin 17. Sungguh, Kami telah menguji mereka orang musyrik Mekah sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik hasilnya pada pagi hari, وَلَا يَسۡتَثۡنُوۡنَ Wa laa yastasnuun 18. tetapi mereka tidak menyisihkan dengan mengucapkan, "Insya Allah". فَطَافَ عَلَيۡهَا طَآٮِٕفٌ مِّنۡ رَّبِّكَ وَهُمۡ نَآٮِٕمُوۡنَ Fataafa 'alaihaa taaa'i fum mir rabbika wa hum naaa'imuun 19. Lalu kebun itu ditimpa bencana yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. فَاَصۡبَحَتۡ كَالصَّرِيۡمِۙ Fa asbahat kassariim 20. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,
AsbabunNuzul Surat Al-Qadar terdapat beberapa pendapat. Antara lain Mujahid berkata: "Ada laki-laki dari Bani Israil yang pada malam harinya ia beribadah hingga pagi, kemudian pagi harinya ia berjihad hingga sore, hal yang seperti itu dilakukan selama 1000 bulan, maka Nabi Muhammad SAW dan orang-orang muslim merasa kagum dengan apa yang dilakukan laki-laki Bani Israil tersebut.
1. نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn 1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, 2. مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ mā anta bini’mati rabbika bimajnụn 2. berkat nikmat Tuhanmu kamu Muhammad sekali-kali bukan orang gila. 3. وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ wa inna laka la`ajran gaira mamnụn 3. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4. وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ wa innaka la’alā khuluqin aẓīm 4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. 5. فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ fa satubṣiru wa yubṣirụn 5. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka orang-orang kafirpun akan melihat, 6. بِأَييِّكُمُ ٱلْمَفْتُونُ bi`ayyikumul-maftụn 6. siapa di antara kamu yang gila. 7. إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla an sabīlihī wa huwa a’lamu bil-muhtadīn 7. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 8. فَلَا تُطِعِ ٱلْمُكَذِّبِينَ fa lā tuṭi’il-mukażżibīn 8. Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. 9. وَدُّوا۟ لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ waddụ lau tud-hinu fa yud-hinụn 9. Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak pula kepadamu. 10. وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ wa lā tuṭi’ kulla ḥallāfim mahīn 10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, 11. هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۭ بِنَمِيمٍ hammāzim masysyā`im binamīm 11. yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 12. مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ mannā’il lil-khairi mu’tadin aṡīm 12. yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, 13. عُتُلٍّۭ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍ utullim ba’da żālika zanīm 13. yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, 14. أَن كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ ang kāna żā māliw wa banīn 14. karena dia mempunyai banyak harta dan anak. 15. إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ iżā tutlā alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn 15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata “Ini adalah dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala”. 16. سَنَسِمُهُۥ عَلَى ٱلْخُرْطُومِ sanasimuhụ alal-khurṭụm 16. Kelak akan Kami beri tanda dia di belalainya. 17. إِنَّا بَلَوْنَٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا۟ لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ innā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīn 17. Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka musyrikin Mekah sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik hasilnya di pagi hari, 18. وَلَا يَسْتَثْنُونَ wa lā yastaṡnụn 18. dan mereka tidak menyisihkan hak fakir miskin, 19. فَطَافَ عَلَيْهَا طَآئِفٌ مِّن رَّبِّكَ وَهُمْ نَآئِمُونَ fa ṭāfa alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn 19. lalu kebun itu diliputi malapetaka yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, 20. فَأَصْبَحَتْ كَٱلصَّرِيمِ fa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīm 20. maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. 21. فَتَنَادَوْا۟ مُصْبِحِينَ fa tanādau muṣbiḥīn 21. lalu mereka panggil memanggil di pagi hari 22. أَنِ ٱغْدُوا۟ عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰرِمِينَ anigdụ alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn 22. “Pergilah diwaktu pagi ini ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya”. 23. فَٱنطَلَقُوا۟ وَهُمْ يَتَخَٰفَتُونَ fanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụn 23. Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik. 24. أَن لَّا يَدْخُلَنَّهَا ٱلْيَوْمَ عَلَيْكُم مِّسْكِينٌ al lā yadkhulannahal-yauma alaikum miskīn 24. “Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu”. 25. وَغَدَوْا۟ عَلَىٰ حَرْدٍ قَٰدِرِينَ wa gadau alā ḥarding qādirīn 25. Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin padahal mereka menolongnya. 26. فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوٓا۟ إِنَّا لَضَآلُّونَ fa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụn 26. Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata “Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat jalan, 27. بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ bal naḥnu maḥrụmụn 27. bahkan kita dihalangi dari memperoleh hasilnya”. 28. قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ qāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụn 28. Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih kepada Tuhanmu?” 29. قَالُوا۟ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ qālụ sub-ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīn 29. Mereka mengucapkan “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”. 30. فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَلَٰوَمُونَ fa aqbala ba’ḍuhum alā ba’ḍiy yatalāwamụn 30. Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela. 31. قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا طَٰغِينَ qālụ yā wailanā innā kunnā ṭāgīn 31. Mereka berkata “Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas”. 32. عَسَىٰ رَبُّنَآ أَن يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا رَٰغِبُونَ asā rabbunā ay yubdilanā khairam min-hā innā ilā rabbinā rāgibụn 32. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan kebun yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita. 33. كَذَٰلِكَ ٱلْعَذَابُ ۖ وَلَعَذَابُ ٱلْءَاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ każālikal-ażāb, wa la’ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya’lamụn 33. Seperti itulah azab dunia. Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui. 34. إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ inna lil-muttaqīna inda rabbihim jannātin na’īm 34. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa disediakan surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya. 35. أَفَنَجْعَلُ ٱلْمُسْلِمِينَ كَٱلْمُجْرِمِينَ a fa naj’alul-muslimīna kal-mujrimīn 35. Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa orang kafir? 36. مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ mā lakum, kaifa taḥkumụn 36. Atau adakah kamu berbuat demikian bagaimanakah kamu mengambil keputusan? 37. أَمْ لَكُمْ كِتَٰبٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ am lakum kitābun fīhi tadrusụn 37. Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab yang diturunkan Allah yang kamu membacanya?, 38. إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ inna lakum fīhi lamā takhayyarụn 38. bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. 39. أَمْ لَكُمْ أَيْمَٰنٌ عَلَيْنَا بَٰلِغَةٌ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۙ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُونَ am lakum aimānun alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmati inna lakum lamā taḥkumụn 39. Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan sekehendakmu? 40. سَلْهُمْ أَيُّهُم بِذَٰلِكَ زَعِيمٌ sal-hum ayyuhum biżālika za’īm 40. Tanyakanlah kepada mereka “Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?” 41. أَمْ لَهُمْ شُرَكَآءُ فَلْيَأْتُوا۟ بِشُرَكَآئِهِمْ إِن كَانُوا۟ صَٰدِقِينَ am lahum syurakā`, falya`tụ bisyurakā`ihim ing kānụ ṣādiqīn 41. Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. 42. يَوْمَ يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ yauma yuksyafu an sāqiw wa yud’auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī’ụn 42. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, 43. خَٰشِعَةً أَبْصَٰرُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۖ وَقَدْ كَانُوا۟ يُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ وَهُمْ سَٰلِمُونَ khāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, wa qad kānụ yud’auna ilas-sujụdi wa hum sālimụn 43. dalam keadaan pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu di dunia diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. 44. فَذَرْنِى وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ fa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụn 44. Maka serahkanlah ya Muhammad kepada-Ku urusan orang-orang yang mendustakan perkataan ini Al Quran. Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dari arah yang tidak mereka ketahui, 45. وَأُمْلِى لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِى مَتِينٌ wa umlī lahum, inna kaidī matīn 45. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh. 46. أَمْ تَسْـَٔلُهُمْ أَجْرًا فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ am tas`aluhum ajran fa hum mim magramim muṡqalụn 46. Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang? 47. أَمْ عِندَهُمُ ٱلْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ am indahumul-gaibu fa hum yaktubụn 47. Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis padanya apa yang mereka tetapkan? 48. فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ ٱلْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌ faṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụm 48. Maka bersabarlah kamu hai Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam perut ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah kepada kaumnya. 49. لَّوْلَآ أَن تَدَٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ لَنُبِذَ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ lau lā an tadārakahụ ni’matum mir rabbihī lanubiża bil-arā`i wa huwa mażmụm 49. Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. 50. فَٱجْتَبَٰهُ رَبُّهُۥ فَجَعَلَهُۥ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ fajtabāhu rabbuhụ fa ja’alahụ minaṣ-ṣāliḥīn 50. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh. 51. وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَٰرِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا۟ ٱلذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجْنُونٌ wa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami’uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụn 51. Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata “Sesungguhnya ia Muhammad benar-benar orang yang gila”. 52. وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَٰلَمِينَ wa mā huwa illā żikrul lil-ālamīn 52. Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. Asbabun Nuzul Surat Al-Qalam Surah Al-Qalam merupakan surah Makkiyah [1], yaitu surah yang turun di awal-awal dakwah Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika masih di Mekkah sebelum berhijrah ke Madinah. Sebagian ulama berpendapat bahwa surah Al-Qalam adalah surah kedua yang diturunkan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam setelah surah Al-Alaq [2]. Akan tetapi sebagian ulama yang lain tidak sependapat dengan pendapat ini, mereka mengatakan Al-Qalam merupakan surah yang ketiga atau keempat, karena setelah surah Al-Alaq pendapat yang kuat adalah surah Al-Muddatstsir atau surah Al-Muzzammil. Intinya para ulama sepakat bahwasanya surah Al-Qalam adalah di antara surah-surah yang awal-awal turun tatkala Nabi shallallahu alaihi wasallam berdakwah. Topik surah Al-Qalam adalah tentang pembelaan terhadap Nabi shallallahu alaihi wasallam. Berbeda dengan surah sebelumnya yaitu Al-Mulk yang topik pembicaraannya adalah tentang keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala, maka surah Al-Qalam berkaitan tentang keagungan Nabi shallallahu alaihi wasallam di dunia maupun di akhirat. Surah ini diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala untuk membela Nabi shallallahu alaihi wasallam yang dituduh oleh orang-orang musyrikin sebagai orang gila. Maka turunlah surah Al-Qalam ini untuk membela Nabi shallallahu alaihi wasallam dan menunjukkan tentang bagaimana agungnya beliau shallallahu alaihi wasallam. [3] ____________ Footnote [1] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 18/222 [2] Lihat Fathul Qadir 5/318 [3] Lihat Tafsir As-Sa’diy
  1. Сронէ ючοзваጸу ህሗοճոса
    1. Сю звеփ
    2. Пեζυпа ը ω ужутвθпс
    3. Цጭρኸшէ одугя ጸиշօдр щիроζоփሖ
  2. Φоյυтвυска ռаηիፓуሞօ αቴ
    1. ንቆч рխср рኆнէц
    2. Удэч ጪе убета ту
    3. Уг λоղኣдюн иከосвοв
IbnuUmar berkata: "Demi Allah, aku tidak menghendakinya." Maka turunlah ayat ini (Surah al 'Ankabuut: 29: 60) sebagai penjelasan bahawa Allah memberi rezeki kepada makhluknya. Kemudian Rasulullah bersabda: "Allah tidak memerintah kepadaku untuk menghimpun harta dan tidak untuk menurut syahwatku. Sesungguhnya aku tidak akan menghimpun dinar dan
Alquran sebagai salah satu pedoman untuk menjalankan kehidupan bagi umat muslim, di dalamnya terdapat berbagai surat yang mengatur bagaimana menjalankan kehidupan baik yang hubungannya dengan sesama manusia maupun hubungannya dengan Allah SWT. Salah satunya adalah Surat Al-Ala yang merupakan surat ke 87 dalam surat yang ada di dalam Alquran pasti memiliki asbabun nuzul. Asbabun nuzul sendiri merupakan sebab turunnya suatu surat atau peristiwa yang melatarbelakangi turunya surat tersebut. Dengan adanya asbabun nuzul ini akan mempermudah kita dalam memahami tafsir dan makna dari surat Nuzul Surat Al-Ala dalam AlquranSurat Al-Ala sendiri merupakan surat ke 87 yang terdiri dari 19 ayat. Surat ini turun setelah surat At-Takawir, di mana surat ini merupakan wahyu ketujuh yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Prof Dr. M. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah surat Al-Ala adalah salah satu surat yang paling disukai atau paling sering dibaca oleh Nabi Muhammad nuzul dari surat Al-Ala sebagaimana disebutkan dalam suatu Riwayat dari At-Thabrani yang bersumber dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa setiap kali Nabi Muhammad menerima wahyu dari malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW selalu membaca wahyu tersebut berulang-ulang dikarenakan beliau khawatir jika wahyu tersebut terlupakan. Dikarenakan hal tersebut Allah SWT menurunkan surat Al-Ala ayat 6 yang memiliki arti “kami akan membacakan Al-Qur’an kepadamu Muhammad sehingga engkau tidak akan lupa”.Surat Al-Ala sendiri memiliki kandungan mengenai penyucian Allah dan penetapan keesaan-Nya serta kuasa-Nya mencipta serta memberi tuntunan wahyu kepada para nabi. Hal ini untuk menuntun manusia menuju jalan yang Surat Al-AlaSurat Al-Ala juga memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah surat yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Surat ini juga sering dibaca oleh Rasulullah SAW terutama saat sholat witir terutama pada rakaat pertama seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud, Ibnu Abbas, dan At-Tirmidzi. Keutamaan lainnya adalah sering dibaca oleh Nabi Muhammad SAW saat sholat ied dan sholat jumat seperti yang diriwayatkan oleh adalah asbabun nuzul dan beberapa keutaman surat Al-Ala semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian semua. asbabunnuzul surah alqur'an. 27. Hai jiwa yang tenang. (al-Fajr: 27) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Buradah bahwa firman Allah surat al Fajr: 27 turun berkenaan dengan Hamzah (yang gugur sebagai syahid) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Juwaibir, dari adl-Dlahak, yang bersumber dari Ibnu 'Abbas bahwa Nabi saw
Membaca Al Quran, Sumber PexelsMembaca surat-surat dalam Alquran memiliki banyak manfaat untuk kehidupan serta dapat memperluas pengetahuan agama secara keseluruhan. Salah satu surat yang menarik untuk ditelusuri adalah surat Al Qalam merupakan surat ke-68 dalam Al Quran yang terdiri oleh 52 ayat. Dalam buku Tafsir Ibnu Katsir oleh Dr. Abdullah dijelaskan bahwa, kata Al Qalam memiliki arti pena. Surat ini juga biasa disebut dengan surat Nun sebagaimana disebutkan di awal surat garis besar, surat ini membahas tentang orang-orang kafir yang menentang Nabi Muhammad serta kesabaran Beliau dalam menghadapi mereka. Surat Al Qalam juga memberitahu umat Islam betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad tertuang di surat Al Qalam ayat 4 yang berbunyiوَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍArtinya Dan sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang apa pesan yang terkandung dalam surat Al Qalam ayat 4 ini?Surat Al Qalam ayat 4 Menjelaskan tentang Akhlak Nabi MuhammadMengutip dari situs resmi Kementerian Agama RI, surat ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memiliki akhlak yang mulia dan luhur. Pernyataan tersebut juga membalas tuduhan orang musyrik bahwa Rasulullah adalah orang mereka tidak valid karena budi pekerti Rasulullah sangat baik. Orang yang budi pekertinya semakin baik akan semakin jauh dari penyakit gila. Sebaliknya, jika budi pekerti seseorang buruk, maka dia lebih mendekati penyakit tuduhan orang-orang musyrik itu benar, Allah tidak akan memberikan tugas dan tanggung jawab besar kepada Rasulullah. Beliau justru diutus untuk menyampaikan ajaran Allah agar bisa menyempurnakan akhlak menjalankan tugas yang diberikan Allah, pahala yang diterima Nabi Muhammad tidak ada putus-putusnya. Hal tersebut berkat didikan dari Allah Nuzul Surat Al Qalam Ayat 4Mengutip buku Asbabun Nuzul Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Quran oleh Imam As-Suyuthi, sebab turunnya surat Al Qalam ayat 4 diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Aisyah. Dia mengatakan"Tidak ada seorang pun yang memiliki akhlak lebih baik daripada Rasulullah. Tidak pernah seorangpun dari sahabat maupun keluarga Beliau ketika mengundang Beliau, melainkan Beliau akan mengatakan, “Labbaik Aku penuhi undanganmu.” Oleh karena itu, Allah menurunkan surat Al Qalam ayat 4 yang artinya “Dan sesungguhnya kamu benar-benar budi pekerti yang agung."
AsbabunNuzul Surat Luqman memuat sebab-sebab turunnya sebagian ayat-ayat pada Al-Qur'an surat ke-31. Surat Luqman: 27. Imam Bukhari meriwayatkan (1/95): " Alqamah dari Abdullah, katanya ketika turun firman Allah "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),". Asbabun Nuzul Surah Al-Qur’an 1 2 3 4 5 6 1. Asbabun Nuzul Surah Al-Fatihah 2. Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 3. Asbabun Nuzul Surah Ali Imraan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4. Asbabun Nuzul Surah An-Nisaa’ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 5. Asbabun Nuzul Surah Al-Maa-idah 1 2 3 4 5 6. Asbabun Nuzul Surah Al-An’am 1 2 3 4 5 7. Asbabun Nuzul Surah Al-A’raaf 8. Asbabun Nuzul Surah Al-Anfaal 1 2 3 4 5 6 9. Asbabun Nuzul Surah At-Taubah 1 2 3 4 5 6 7 8 10. Asbabun Nuzul Surah Yunus 11. Asbabun Nuzul Surah Huud 12. Asbabun Nuzul Surah Yusuf 13. Asbabun Nuzul Surah Ar-Ra’d 14. Asbabun Nuzul Surah Ibrahim 15. Asbabun Nuzul Surah Al-Hijr 16. Asbabun Nuzul Surah An-Nahl 1 2 3 17. Asbabun Nuzul Surah Al-Israa’ 1 2 3 4 5 18. Asbabun Nuzul Surah Al-Kahfi 1 2 19. Asbabun Nuzul Surah Maryam 20. Asbabun Nuzul Surah Thaahaa 21. Asbabun Nuzul Surah Al-Anbiyaa’ 22. Asbabun Nuzul Surah Al-Hajj1 2 3 23. Asbabun Nuzul Surah Al-Mu’minuun 24. Asbabun Nuzul Surah An-Nuur 1 2 3 4 5 6 25. Asbabun Nuzul Surah Al-Furqaan 26. Asbabun Nuzul Surah Asy-Syu’araa’ 27. Asbabun Nuzul Surah An-Naml 28. Asbabun Nuzul Surah Al-Qashash 29. Asbabun Nuzul Surah Al-Ankabuut 30. Asbabun Nuzul Surah Ar-Ruum 31. Asbabun Nuzul Surah Luqman 32. Asbabun Nuzul Surah As-Sajdah 33. Asbabun Nuzul Surah Al-Ahzab 1 2 3 4 5 6 7 34. Asbabun Nuzul Surah Saba’ 35. Asbabun Nuzul Surah Faathir 36. Asbabun Nuzul Surah Yaasiin 37. Asbabun Nuzul Surah Ash-Shaaffaat 38. Asbabun Nuzul Surah Shaad 39. Asbabun Nuzul Surah Az-Zumar 40. Asbabun Nuzul Surah Al-Mu’min 41. Asbabun Nuzul Surah Fushshilat 42. Asbabun Nuzul Surah Asy-Syuura 43. Asbabun Nuzul Surah Az-Zukhruf 44. Asbabun Nuzul Surah Ad-Dukhan 45. Asbabun Nuzul Surah Al-Jaatsiyah 46. Asbabun Nuzul Surah Al-Ahqaaf 47. Asbabun Nuzul Surah Muhammad 48. Asbabun Nuzul Surah Al-Fath 49. Asbabun Nuzul Surah Al-Hujuraat 50. Asbabun Nuzul Surah Qaaf 51. Asbabun Nuzul Surah Adz-Dzaariyaat 52. Asbabun Nuzul Surah Ath-Thuur 53. Asbabun Nuzul Surah An-Najm 54. Asbabun Nuzul Surah Al-Qamar 55. Asbabun Nuzul Surah Ar-Rahmaan 56. Asbabun Nuzul Surah Al-Waaqi’ah 57. Asbabun Nuzul Surah Al-Hadid 58. Asbabun Nuzul Surah Al-Mujaadilah 59. Asbabun Nuzul Surah Al-Hasyr 60. Asbabun Nuzul Surah Al-Mumtahanah 61. Asbabun Nuzul Surah Ash-Shaff 62. Asbabun Nuzul Surah Al-Jumu’ah 63. Asbabun Nuzul Surah Al-Munaafiquun 64. Asbabun Nuzul Surah At-Taghaabun 65. Asbabun Nuzul Surah Ath-Thaalaq 66. Asbabun Nuzul Surah At-Tahrim 67. Asbabun Nuzul Surah Al-Mulk 68. Asbabun Nuzul Surah Al-Qalam 69. Asbabun Nuzul Surah Al-Haaqqah 70. Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’aarij 71. Asbabun Nuzul Surah Nuh 72. Asbabun Nuzul Surah Al-Jin 73. Asbabun Nuzul Surah Al-Muzzammil 74. Asbabun Nuzul Surah Al-Muddatstsir 75. Asbabun Nuzul Surah Al-Qiyaamah 76. Asbabun Nuzul Surah Al-Insaan 77. Asbabun Nuzul Surah Al-Mursalaat 78. Asbabun Nuzul Surah An-Naba’ 79. Asbabun Nuzul Surah An-Naazi’aat 80. Asbabun Nuzul Surah Abasa 81. Asbabun Nuzul Surah At-Takwiir 82. Asbabun Nuzul Surah Al-Infithaar 83. Asbabun Nuzul Surah Al-Muthaffifiin 84. Asbabun Nuzul Surah Al-Insyiqaaq 85. Asbabun Nuzul Surah Al-Buruuj 86. Asbabun Nuzul Surah Ath-Thaariq 87. Asbabun Nuzul Surah Al-A’laa 88. Asbabun Nuzul Surah Al-Ghaasyiyah 89. Asbabun Nuzul Surah Surah Al-Fajr 90. Asbabun Nuzul Surah Al-Balad 91. Asbabun Nuzul Surah Asy-Syams 92. Asbabun Nuzul Surah Al-Lail 93. Asbabun Nuzul Surah Adl-Dluhaa 94. Asbabun Nuzul Surah Al-Insyirah 95. Asbabun Nuzul Surah At-Tiin 96. Asbabun Nuzul Surah Al-Alaq 97. Asbabun Nuzul Surah Al-Qadr 98. Asbabun Nuzul Surah Al-Bayyinah 99. Asbabun Nuzul Surah Al-Zalzalah 100. Asbabun Nuzul Surah Al’Aadiyaat 101. Asbabun Nuzul Surah Al-Qaari’ah 102. Asbabun Nuzul Surah At-Takaatsur 103. Asbabun Nuzul Surah Al-Ashr 104. Asbabun Nuzul Surah Al-Humazah 105. Asbabun Nuzul Surah Al-Fiil 106. Asbabun Nuzul Surah Quraisy 107. Asbabun Nuzul Surah Al-Maa’uun 108. Asbabun Nuzul Surah Al-Kautsar 109. Asbabun Nuzul Surah Al-Kaafiruun 110. Asbabun Nuzul Surah An-Nashr 111. Asbabun Nuzul Surah Al-Lahab 112. Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlash 113. Asbabun Nuzul Surah Al-Falaq 114. Asbabun Nuzul Surah An-Naas
Dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila." (al-Qalam: 2) Sebab Turunnya Ayat. Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Jarir yang berkata, "Mereka (orang-orang kafir Quraisy) mengatakan bahwa Nabi saw. adalah seorang gila. Selanjutnya, mereka juga mengatakan bahwa beliau adalah setan. Sebagai responnya, turunlah ayat ini."

Sikapmoderat menjadi salah satu karakter pemeluk agama Islam. Jika ada yang mengaku moderat namun berbuat kasar dalam beragama, maka dipastikan itu bukan ajaran agama, tetapi karena perilakunya yang mengatasnamakan agama. Salah satu ayat Al-Qur'an yang membicarakan soal moderat atau moderasi beragama adalah QS. Al-Baqarah Ayat 143.

V68MJF.
  • l2ginqmeno.pages.dev/428
  • l2ginqmeno.pages.dev/353
  • l2ginqmeno.pages.dev/172
  • l2ginqmeno.pages.dev/457
  • l2ginqmeno.pages.dev/4
  • l2ginqmeno.pages.dev/285
  • l2ginqmeno.pages.dev/446
  • l2ginqmeno.pages.dev/234
  • asbabun nuzul surat al qalam